1. Anda Tidak Akan Bisa Tidur Di Luar Angkasa
Anda tidak akan bisa tidur saat berada di luar angkasa. Apakah penyebabnya? Astronot melaporkan, bahwa, jika mereka mencoba tidur, akan muncul cahaya terang dalam penglihatan mereka. Cahaya terang tersebut berupa kilatan.
Hal ini disebabkan oleh radiasi kosmik yang ada di luar angkasa saat mereka berkedip ataupun menutup mata mereka. Radiasi kosmis tersebut berasal dari partikel-partikel kecil yang berada di luar angkasa dan berasal dari matahari.
2. Penambahan Berat Badan
Saat berada di luar angkasa, berat badan astronot mengalami kenaikan. Oleh karena itu, di dalam roket penerbangan ke luar angkasa, disediakan alat olahraga. Tidak hanya itu, hal ini juga akan berdampak pada saat astronot walaupun sudah di bumi. Namun, hal itu hanya berdampak selama 1 bulan saja. Akan tetapi, dampaknya sangat beresiko. Astronot tersebut akan kehilangan 1% kepadatan tulangnya dan resiko obesitas meningkat setiap hari.
3. Kepadatan Otot Berkurang
Saat di luar angkasa, otot tidak berguna. Karena otot tidak perlu bekerja dan bereaksi saat mengangkat barang dan bekerja di luar angkasa. Dengan adanya hal ini, otot pun segera menyesuaikan keadaan lingkungan dan situasi tersebut dengan melemahkan fungsi kerjanya. Tidak seperti di bumi, yang membuat otot bekerja terus-menerus.
Namun, hal ini mempunyai dampak buruk bagi sang astronot. Saat mereka kembali ke bumi, mereka harus berolahraga 2 jam tanpa berhenti di stasiun angkasa bumi, seperti NASA. Hal ini untuk mencegah resiko kelumpuhan pada sang astronot.
4. Kesulitan Berdiri Tegak
Di luar angkasa, pastinya seseorang tidak bisa berdiri tegak karena tidak ada gaya gravitasi. Hal ini sangat berdampak ketika sang astronot sudah sampai di bumi. Mereka akan kehilangan keseimbangan selama beberapa puluh menit atau beberapa jam. Mereka akan sulit merespon gaya gravitasi dari bumi.
5. Muka Kelihatan Melebar Dan Paha Mengecil
Apakah anda pikir hal ini karena pengaruh optik pada penglihatan manusia? Hal ini bukan karena pengaruh optik. Hal ini memang seperti kenyataannya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan penyesuaian cairan yang terdapat di tubuh manusia saat berada di luar angkasa dan saat berada di bumi.
Saat berada di bumi, manusia akan kelihatan normal karena cairan dalam tubuh dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Sedangkan di luar angkasa, cairan tubuh akan melakukan penyesuaian tidak tentu sehingga membentuk bentuk muka yang lebih melebar dan paha mengecil.
6. Tubuh Lebih Tinggi
Di luar angkasa, manusia memiliki tubuh yang lebih tinggi. Setidaknya, mereka akan meninggi sekitar 3% dibandingkan saat mereka di bumi. Namun, hal ini hanya sementara. Di bumi, tinggi tubuh mereka akan kembali seperti sebelum pergi keluar angkasa.
Referensi : http://www.space.com/20730-human-body-spaceflight-weird-facts.html